BATU EMPEDU YANG SERING DIKIRA SAKIT MAAG

BATU EMPEDU YANG SERING DIKIRA SAKIT MAAG

Semoga Artikel ini bisa menjawab  dan memberikan informasi seputar “dokter spesialis untuk mengobati batu empedu di Palembang”. Selamat membaca

Apakah itu batu empedu?

Batu empedu adalah istilah yang digunakan untuk batu yang timbul dalam kantong empedu. Terbentuk karena terganggunya keseimbangan larutan di dalam kantong empedu seperti kelebihan kolesterol. Juga bisa timbul karena terganggunya aliran cairan empedu atau timbulnya infeksi dalam kantong empedu.

Batu empedu dapat terjadi terutama pada wanita yang berumur lebih dari 40 tahun, mempunyai banyak anak dan kelebihan berat badan. Sering disebut sebagai 4F, yakni female, forty, fat dan fertile.

Apakah gejala batu empedu mirip dengan sakit maag?

Gejala batu empedu sering kali dikira sakit maag, sehingga seringkali penderita berobat untuk mengatasi sakit maag atau penyakit asam lambung. Hal ini biasanya membuat penderita terlambat untuk mengetahui adanya batu empedu, dan tidak sedikit yang datang ke dokter bedah dalam keadaan sudah mengalami komplikasi.

Adapun gejala batu empedu berbeda dengan sakit maag, nyeri pada sakit maag nyeri akan timbul bila terlambat makan, berbeda dengan gejala batu empedu, dimana nyeri timbul setelah makan berlemak, dan nyeri bersifat kolik, mendadak dan menjalar ke belikat kanan. Nyeri biasanya timbul 2-4 jam setelah konsumsi makanan berlemak seperti gorengan, sate kambing, nasi goreng atau makanan bersantan.

Pemeriksaan apa yang diperlukan untuk mengetahui adanya batu empedu?

Pemeriksaan imajing dengan ultrasonografi atau USG dapat dengan tepat mengetahui adanya batu empedu. Pemeriksaan lain yang lebih canggih adalah dengan MRI/MRCP yang mempunyai nilai akurasi lebih tinggi dibanding USG abdomen.

Apa bahayanya bila batu empedu tidak dioperasi?

Seringkali penderita datang terlambat sehingga timbul komplikasi. Banyak faktor yang membuat penderita datang terlambat mendapatkan penanganan yang tepat, salah satunya adalah diagnosis yang keliru yang menganggap hanya sakit maag atau sakit asam lambung. Faktor lainnya adalah ketidaktahuan penderita bahwa penyakit ini harus dioperasi, sering kali penderita merasa takut untuk operasi, banyak omongan bahwa setelah operasi penderita akan mengalami mudah lemah, tidak bisa kerja kembali, sering mencret, tidak nafsu makan dll. yang sebenarnya tidaklah demikian kebenarannya.

Komplikasi yang dapat timbul adalah peradangan hebat pada kantong empedu sehingga terjadi infeksi yang berat di dalam perut dan dapat berakibat fatal. Batu empedu dapat menyumbat saluran sistikus sehingga cairan dalam kantong empedu tidak dapat keluar, hal ini berakibat menumpuknya cairan dalam kantong empedu yang akan menimbulkan nyeri yang sangat hebat, dan bila disertai infeksi maka timbullah penumpukkan nanah didalam kantong empedu yang akan berakibat infeksi berat.

Komplikasi lain berupa pindahnya batu empedu dari kantong empedu ke dalam saluran empedu, hal ini dapat berakibat tersumbatnya saluran empedu, sehingga menimbulkan penyakit kuning. Penyakit kuning atau ikterus obstruksi yang terjadi karena sumbatan pada saluran empedu dapat juga terkena infeksi sekunder atau yang disebut kolangitis. Hal ini dapat memperburuk keadaan penderita yang dapat jatuh ke dalam infeksi berat atau yang sering disebut sebagai sepsis.

Selain berpindah ke saluran empedu, batu dapat berpindah ke dalam usus dengan cara menggerus dinding kandung empedu sehingga menembus dinding usus. Biasanya batu berukuran besar dan seringkali menimbulkan sumbatan pada saluran usus.

Dokter spesialis apa yang bisa menangani penyakit batu empedu tersebut?

Dokter spesialis yang dididik untuk melakukan tindakan pembedahan pengangkatan batu empedu adalah dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif. Tindakan yang dilakukan disebut dengan laparoskopik kolesistektomi.  Biasanya orang awam menyebutnya sebagai bedah laser, yang sebenarnya sama sekali tidak menggunakan alat laser, namun menggunakan alat laparoskopik.

Apakah yang boleh dilakukan setelah pembedahan laparoskopik kolesistektomi?

Pembedahan laparoskopik kolesistektomi adalah pembedahan pengangkatan kantong empedu beserta batu melalui lubang-lubang kecil di perut dengan menggunakan alat-alat laparoskopik. Bila tidak ada penyulit maka operasi berlangsung lebih cepat, dan penderita lebih cepat pemulihannya.  Tidak lama setelah operasi, penderita akan sadar baik, dan dianjurkan untuk segera mobilisasi dan makan minum. Tidak seperti operasi konvensional dimana penderita tidak dapat bergerak lebih cepat atau makan minum lebih cepat. Bila tidak ada komplikasi maka penderita boleh pulang keesokkan hari nya. Aktifitas harian dapat kembali dilakukan secepatnya, berbeda halnya dengan operasi konvensional dimana nyeri masih akan timbul beberapa minggu setelah operasi.


Salah satu dokter spesialis untuk mengobati batu empedu di Palembang yang bisa Anda hubungi adalah dr. Jeffri, Sp.B-KBD . Silakan klik halaman contact untuk mendapatkan info bagaimana membuat janji konsultasi.

atau klik tombol whatsapp di bawah ini untuk chat langsung :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *